Cara Menghitung Santunan Kematian Asuransi Jiwa - Pandai Berasuransi

728x90 AdSpace

Jumat, 08 September 2023

Cara Menghitung Santunan Kematian Asuransi Jiwa

 


Asuransi jiwa memiliki tujuan yang sangat penting dalam melindungi keluarga dari musibah kehilangan pendapatan akibat kematian atau cacat total dari tulang punggung keluarga. Dengan adanya asuransi ini, beban finansial yang harus ditanggung oleh keluarga dapat berkurang secara signifikan dan masa depan pendidikan anak-anak dapat terjamin dengan baik.

 

Namun, dalam memilih asuransi jiwa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan seksama. Salah satunya adalah besaran uang pertanggungan atau santunan yang akan diberikan kepada ahli waris jika terjadi musibah pada tertanggung. Besaran uang pertanggungan tidak selalu berarti semakin tinggi semakin baik, tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi finansial keluarga yang ditinggal.

 

Penting untuk menentukan perusahaan asuransi yang tepat sebelum membeli produk asuransi jiwa. Pilihlah perusahaan asuransi yang memiliki reputasi baik dan telah terpercaya dalam memberikan layanan kepada nasabahnya. Periksa juga jenis produk-produk asuransi jiwa apa saja yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut serta manfaat-manfaat tambahan apa saja yang bisa didapatkan.

 

Setelah menentukan perusahaan asuransi, langkah selanjutnya adalah menghitung besaran uang pertanggungan sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda. Uang pertanggungan ini nantinya akan menjadi jaminan bagi ahli waris jika terjadi musibah pada tertanggung.

 

Dalam menghitung besaran uang pertanggungan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dengan seksama. Pertama-tama, Anda perlu mengevaluasi kebutuhan finansial keluarga Anda secara menyeluruh. Hal ini meliputi memperkirakan biaya pendidikan anak-anak, pembayaran hutang-hutang yang masih harus dilunasi, serta pengeluaran rutin seperti makanan, pakaian, dan tagihan bulanan lainnya.

 

Selanjutnya, penting untuk mempertimbangkan kondisi finansial keluarga saat ini. Apakah Anda memiliki tabungan atau investasi lain yang dapat digunakan sebagai sumber dana darurat? Jika ya, maka besaran uang pertanggungan bisa disesuaikan agar tidak terlalu tinggi sehingga premi asuransi juga tidak terlalu mahal.

 

Namun demikian, jika kondisi finansial keluarga sedang kurang stabil atau belum memiliki tabungan yang cukup besar, maka sebaiknya memilih besaran uang pertanggungan yang lebih tinggi. Hal ini akan memberikan perlindungan finansial maksimal bagi ahli waris jika terjadi musibah pada tertanggung.

 

Selain itu, dalam menghitung besaran uang pertanggungan juga perlu memperhatikan usia tertentu di mana tanggung jawab keuangan keluarga biasanya berkurang. Misalnya ketika anak-anak sudah dewasa dan mandiri secara finansial atau ketika pinjaman rumah telah lunas dibayar. Pada tahap tersebut, jumlah uang pertanggungan yang diperlukan mungkin akan berbeda.

 

Ketika anak-anak sudah dewasa dan mandiri secara finansial, tanggung jawab keuangan terhadap mereka akan berkurang. Mereka dapat mencari pekerjaan sendiri dan menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri. Oleh karena itu, saat menghitung besaran uang pertanggungan pada tahap ini, Anda tidak perlu lagi mempertimbangkan biaya pendidikan anak-anak atau pengeluaran rutin untuk mereka.

 

Namun demikian, meskipun anak-anak sudah dewasa dan mandiri secara finansial, masih ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan besaran uang pertanggungan. Misalnya, jika Anda ingin memberikan warisan kepada anak-anak Anda atau membantu mereka dalam situasi darurat seperti sakit atau kehilangan pekerjaan, maka tetaplah penting untuk memiliki perlindungan finansial yang cukup.

 

Selain itu, jika pinjaman rumah telah lunas dibayar pada tahap tertentu dalam hidup Anda, maka beban keuangan terkait dengan pembayaran hipotek akan hilang. Hal ini dapat membuat kondisi finansial keluarga menjadi lebih stabil dan memberi ruang untuk menyesuaikan besaran uang pertanggungan. Anda dapat mengurangi jumlah uang pertanggungan yang diperlukan karena tidak lagi perlu melindungi rumah dari risiko gagal bayar.

 

Namun, meskipun pinjaman rumah telah lunas dibayar, masih ada faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam menghitung besaran uang pertanggungan. Misalnya, apakah Anda memiliki tanggungan keuangan lain seperti pinjaman mobil atau kartu kredit.

 

Ketika mempertimbangkan besaran uang pertanggungan, penting untuk melihat secara keseluruhan situasi keuangan keluarga. Meskipun anak-anak sudah dewasa dan mandiri secara finansial, masih ada kemungkinan bahwa mereka akan membutuhkan bantuan finansial di masa depan. Mungkin mereka ingin melanjutkan pendidikan tinggi atau memulai bisnis sendiri. Oleh karena itu, tetaplah penting untuk memiliki perlindungan finansial yang cukup untuk memberikan dukungan kepada mereka jika diperlukan.

 

Selain itu, selama hidup seseorang bisa terjadi berbagai situasi darurat yang memerlukan biaya tambahan. Misalnya, jika salah satu anggota keluarga jatuh sakit parah dan membutuhkan perawatan medis intensif atau operasi mendesak. Biaya-biaya ini dapat sangat besar dan sulit ditangani tanpa adanya perlindungan asuransi jiwa yang mencukupi.

 

Tidak hanya itu, tetapi juga harus dipertimbangkan apakah Anda memiliki tanggungan keuangan lain seperti pinjaman mobil atau kartu kredit. Jika Anda memiliki hutang-hutang ini saat ini, maka jumlah uang pertanggungan yang diperlukan harus mencakup pembayaran hutang tersebut agar tidak menjadi beban bagi keluarga setelah Anda meninggal dunia. Dengan memiliki perlindungan finansial yang cukup, keluarga dapat melunasi hutang-hutang tersebut dan tetap menjaga stabilitas keuangan mereka.

 

Baca juga :Untung rugi beli asuransi jiwa


Lantas berapa jumlah uang pertanggungan yang ideal buat kita? Gimana cara menghitungnya? Mari kita ulas lebih dalam mengenai uang pertanggungan.

Apa itu Uang Pertanggungan?

UP atau uang Pertanggungan. adalah santunan yang harus dibayarkan perusahaan asuransi jika nasabah atau pemegang polis meninggal dunia atau mengalami cacat tetap total.

Adapun orang yang berhak melakukan klaim atas uang pertanggungan adalah penerima manfaat yang ditunjuk oleh pemegang polis. Karena uang santunan itu akan dimanfaatkan untuk membiaya hidup keluarga yang dicintai oleh nasabah.

Besaran uang pertanggungan itu beragam, ada yang puluhan juta hingga miliaran Rupiah.

Apakah mungkin uang santunan dari Asuransi Anda tidak cukup untuk membiayai hidup anggota keluarga dalam jangka panjang? Hal itu sangat mungkin terjadi.

Saat ini, melihat uang Rp 100 juta mungkin terasa besar tapi apa kabarnya dalam 20 atau 30 tahun mendatang?

Bisa jadi uang tersebut memang cukup untuk menanggung biaya hidup hingga satu tahun. Namun adanya inflasi tentu bisa membuat besaran uang santunan itu menjadi tidak cukup.

Jumlah santunan atau uang pertanggungan tentunya bisa tentukan di awal. Namun ketahui juga, bahwa semakin besar uang pertanggungan yang diinginkan semakin besar pula premi yang harus Anda bayarkan.

Cara menentukan uang pertanggungan yang pas buat kita

Seperti yang dijelaskan di atas, uang pertanggungan jumlahnya harus ideal. Tidak berlebih dan tidak boleh terlalu sedikit.

Karena jika berlebih Anda akan kesulitan untuk menabung dan investasi, tapi jika kurang maka proteksi kita tidak akan maksimal.

Cara mudahnya adalah dengan menggunakan perhitungan berdasarkan pengeluaran tahunan.

Dalam metode ini, Anda menghitung besarnya uang pertanggungan dengan memperhitungkan besarnya bunga atau return apabila uang pertanggungan yang akan diterima disimpan dalam produk investasi. Adapun rumusnya adalah:

Uang Pertanggungan = Pengeluaran setahun/Imbal investasi rendah risiko per tahun

Berikut simulasinya:

Pengeluaran tahunan Andre adalah Rp 120 juta, dan jika asumsi investasi rendah risiko (surat berharga negara) adalah 5%, maka segini besaran uang pertanggungan asuransi jiwa yang ideal untuk Andre.

UP= Rp 120 Juta/5% = Rp 2,4 miliar

Apabila Andre wafat dan keluarganya mengklaim uang pertanggungan yang sebesar Rp 2,4 miliar, uang tersebut bisa diinvestasikan kembali ke surat utang negara lain yang belum jatuh tempo.

Jika imbal hasil dari surat utang negara yang dipilih adalah adalah 6%, maka dalam setahun keluarga Andre bisa mendapatkan penghasilan pasif sebesar Rp 10,8 juta (sudah dipotong pajak final SBN 10%).

Dengan itu, beban finansial keluarga Andre pun bisa berkurang.

 

Cara Menghitung Santunan Kematian Asuransi Jiwa Reviewed by Zidane on September 08, 2023 Rating: 5   Asuransi jiwa memiliki tujuan yang sangat penting dalam melindungi keluarga dari musibah kehilangan pendapatan akibat kematian atau cacat ...

Tidak ada komentar: